Topik 2 Koneksi Antar Materi - Pendidikan dan Nilai Sosial Budaya
Sekilas Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara, atau Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, merupakan tokoh pendidikan Indonesia yang memiliki pemikiran progresif dan revolusioner. Pemikirannya menekankan pentingnya pendidikan untuk semua, tanpa memandang status sosial atau ekonomi. Beliau memperjuangkan konsep "Taman Siswa" sebagai suatu sistem pendidikan yang mengakomodasi keberagaman dan mengutamakan pembelajaran praktis. Ki Hajar Dewantara juga menekankan pentingnya pendidikan sebagai sarana untuk membentuk karakter, kepribadian, dan kemandirian siswa. Pemikirannya telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan sistem pendidikan di Indonesia, dan warisan filosofisnya terus menginspirasi perkembangan dunia pendidikan di tanah air.
Apa yang Anda percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari topik ini?
Sebelum saya memahami topik ini, keyakinan saya adalah bahwa tiap peserta didik memiliki gaya belajar yang unik, dan pendekatan pembelajaran yang efektif harus mempertimbangkan keragaman tersebut. Saya juga meyakini bahwa suasana kelas yang inklusif dan mendukung dapat menginspirasi peserta didik untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Pada saat yang sama, saya mengakui peran krusial guru dalam membimbing, memotivasi, dan menciptakan lingkungan belajar yang positif. Meskipun demikian, saya menyadari bahwa pandangan ini dapat mengalami perkembangan dan penyempurnaan seiring dengan pemahaman lebih mendalam yang saya peroleh melalui pengalaman dan pengetahuan baru.
Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari topik ini?
Setelah mendalami pemikiran Ki Hajar Dewantara, terjadi perubahan mendasar dalam cara saya memandang dan mendekati pendidikan. Kini, pemahaman saya terhadap pentingnya pendidikan inklusif yang menghargai keberagaman individual peserta didik telah meningkat. Saya menjadi lebih sadar akan peran pendidikan sebagai alat pembentukan karakter, kepribadian, dan kemandirian siswa, sejalan dengan konsep "Taman Siswa" yang diperjuangkan oleh Ki Hajar Dewantara. Perubahan ini juga melibatkan pengakuan akan signifikansi lingkungan kelas yang mendukung, memotivasi, dan memberikan inspirasi kepada peserta didik. Saya merasa termotivasi untuk mengaplikasikan nilai-nilai ini dalam konteks pendidikan modern, mengambil inspirasi dari warisan pemikiran Ki Hajar Dewantara untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi setiap individu.
Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda merefleksikan pemikiran KHD?
Untuk membuat kelas saya lebih seperti yang diinginkan Ki Hajar Dewantara, langkah pertama yang bisa saya lakukan adalah menerapkan pendekatan pendidikan yang memperhatikan keberagaman siswa. Ini mencakup penggunaan cara belajar yang berbeda-beda, memberikan kesempatan siswa untuk berbicara dan mengekspresikan diri, serta menghormati perbedaan di antara mereka. Selain itu, saya juga perlu menciptakan suasana kelas yang positif dan mendukung, seperti yang diinginkan oleh Ki Hajar Dewantara.
Langkah kedua adalah fokus pada pengembangan karakter dan kemandirian siswa. Hal ini bisa dilakukan dengan merancang kegiatan pembelajaran yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai moral, etika, dan keterampilan sosial. Dengan begitu, saya bisa membantu siswa menjadi pribadi yang baik dan mandiri.
Selain itu, saya juga bisa mendorong partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran dengan memberikan mereka kesempatan untuk berbicara dan berdiskusi di kelas. Dengan cara ini, kelas akan lebih hidup dan menyenangkan, dan siswa akan lebih termotivasi untuk belajar.
Terakhir, saya perlu terus belajar dan memahami lebih dalam konsep "Taman Siswa" dan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Ini akan membantu saya mengintegrasikan prinsip-prinsip ini ke dalam pengajaran saya dengan lebih baik.(*)