[Terbaru][carousel][6]

Selasa, 26 November 2024

Raga Maulidin Menjaga Halte Trans Koetaradja

Selasa, November 26, 2024


Usai subuh, pria berkumis dan berjenggot tipis itu sudah memakai baju kerjanya yang bercampur hitam dan biru muda. Sepeda motornya ia panaskan terlebih dahulu. Sejurus kemudian, ia pun mantap melaju ke Halte BPKP. Dari halte yang terletak dekat pangglong kayu di Gampong Lambhuk Kota Banda Aceh itu, Maulidin memulai harinya sebagai cleaning service Halte Bus Trans Koetaradja.

Ia adalah salah satu petugas kebersihan yang mulai bekerja sejak Maret 2024 hingga saat ini. “Waktu awal bekerja, saya sempat sakit. Karena banyak yang harus dibersihkan dari halte,” sebutnya di depan Halte SD 56 2, Lamglumpang, Kota Banda Aceh.

Hingga saat ini, Maulidin bersyukur masih dapat bekerja dengan maksimal setiap harinya, di hari-hari Bus Trans Koetaradja aktif beroperasi.

“Alhamdulillah, penghasilan yang saya terima dari pekerjaan ini sangat membantu saya dan keluarga.”

Lelaki yang kini menetap di Gampong Lamreung Meunasah Bak Trieng, Aceh Besar itu mulai bekerja dari pukul 06.00 pagi hingga pukul 13.00 WIB dengan membersihkan sebanyak 11 halte dari Halte BPKP hingga Halte Bung Cala 1 Blang Bintang, Aceh Besar.

“Biasanya selesai bersihin tiga halte, baru saya sarapan pagi sambil menikmati kopi Ulee Kareng dekat-dekat sini. Kalau sekarang, perutnya masih kosong Bang, hahaha,” sebutnya sambil tertawa renyah.


Lelaki berkacamata itu sudah bekerja selama delapan bulan, ia membersihkan keseluruhan halte dari menyapu, mengepel lantai, mengelap, mencabut rumput yang tumbuh liar, dan lainnya.

Maulidin terkadang tidak habis pikir dengan ulah beberapa warga yang tidak menjaga kebersihan halte. Padahal sudah disediakan tong sampah di halte, namun masih ada yang tidak buang sampah pada tempatnya.

“Pernah ada yang buang sampah rumah tangga, empat kantong plastik. Ditaruh di kursi tunggu halte. Ada marbot masjid yang lapor saya, lalu di hari lain kedapatan, maka kita tegur baik-baik.”

Di halte berwarna biru muda, oranye, dan hijau muda yang mulai beroperasi tahun 2016 itu berbagai polah warga ia temui. Bahkan ada yang berhari-hari dengan sengaja membuang dahaknya di lantai halte.

“Itu meluber ke lantai Bang, belum ketemu orangnya. Kalau ketemu, mau kita kasih teguran agar menjaga fasilitas publik ini.”

Di hari yang lain, Maulidin pun pernah menemukan halte yang dicat pilok. Ia pun harus membersihkannya.

“Beberapa warga kita masih kurang sadar akan kebersihan halte. Untuk itu, saya berharap baik warga maupun pengguna Trans Koetaradja, mari sama-sama kita jaga kebersihan halte,” pungkas Maulidin.


Usai membersihkan halte itu, Maulidin menyeberang jalan sambil menenteng sapu lidi, alat pel, dan ember menuju sepeda motornya. Ia pun masih bersemangat.

Rakan Moda mungkin pernah ingat, tahun lalu sebuah video sekumpulan remaja merusak lampu halte Trans Koetaradja terekam CCTV. Videonya sudah ditonton satu juta lebih di instagram @dishub_aceh. Akun ini juga pernah membagikan juga orang-orang yang dengan sengaja menurunkan sepeda motor di halte.

Perilaku-perilaku yang disampaikan Maulidin dan lainnya, tentu menganggu ketertiban dan kebersihan halte. Padahal kenyamanan halte adalah sesuatu yang dibutuhkan semua orang.(*)

Tulisan ini sudah tanyang di:
www.dishub.acehprov.go.id

Rabu, 13 November 2024

Panorama Menggamat yang Memikat

Rabu, November 13, 2024



Barangkali kita pernah bertanya, apakah masih ada daerah di Aceh yang belum bisa diakses dan ditempuh melalui jalur darat? Maka jawabannya ada. Salah satunya adalah Gampong Alue Keujruen, terletak di Kecamatan Kluet Tengah, Aceh Selatan. Jika menempuh rute titik perjalanan dari pusat ibukota provinsi, menuju ke Alue Keujruen dapat ditempuh melalui jalur pantai Barat-Selatan Aceh melewati pegunungan dan perbukitan.


Jalanan yang berkelok ini amatlah terasa saat di kawasan Kabupaten Aceh Jaya, tiga gunung akan kita lewati, mulai dari gunung Kulu, gunung Geurutee, dan gunung Paro. Meskipun demikian, pesona pemandangan di sebelah kirinya menyuguhkan panorama alam membentang luas dan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.


Kami berangkat dari Banda Aceh sekitar pukul 10.00 WIB dan tiba di Tapaktuan, ibukotanya Aceh Selatan sore harinya. Perjalanan ini juga melewati gunung Trans terletak di Nagan Raya yang di pinggir jalannya dipenuhi perkebunan sawit. Keesokan paginya, barulah kami menuju ke Kecamatan Kluet Selatan yang jaraknya sekitar 27,3 km dari kota Tapaktuan. Jika Tapaktuan merupakan wilayah pesisir pantai, Kluet Tengah terletak di kawasan hutan yang masih alami.

Di ruang kerjanya, Camat Kluet Tengah, Mukhlis Anwar menerima kedatangan kami dengan penuh hangat dan tangan terbuka. Darinya kami memperoleh informasi bahwa Gampong Alue Tengah didiami masyarakat yang sehari-harinya menggunakan boat mesin untuk menuju kota kecamatan. Keperluan mereka beragam, mulai dari membeli sembako atau membawa hasil alam untuk dijual kembali. Ada juga yang menjenguk anaknya yang menempuh pendidikan jenjang SMA di pusat kecamatan. Mukhlis menyebut, di Gampong Alue Keujruen, hanya ada jenjang SD dan SMP, sementara SMA terletak di Kluet Tengah.

Sebelum menuju dermaga rakyat, pemandangan areal persawahan menghampiri kami baik dari sisi kanan maupun kiri. Hijaunya dedaunan dan aroma padi yang akan berbuah, menambah kesyahduan suasana alam Kluet Tengah. Bila ingin menuju Gampong Alue Keujruen yang dihuni sekitar 68 kepala keluarga ini, kita akan menempuh jarak sekitar 22 kilometer dari dermaga rakyat Menggamat dan akan menghabiskan waktu selama 2 jam perjalanan menggunakan sampan mesin.


Pemandangan alam yang luar biasa akan kita dapati saat menjajal sungai yang diapit oleh pegunungan di kaki gunung Leuser yang menghadirkan beragam keunikan dan destinasi ekowisata. Baik camping, tracking, memancing, hiking, arung jeram kuliner ikan kerling, lokasi penelitian, pengabdian masyararkat, serta sangat cocok jadi kawasan konservasi edukasi. Potensi ini sangat cocok jika ditangani dengan serius oleh berbagai pihak.

Selama ini, angkutan sungai ini kebanyakan hanya digunakan untuk angkutan umum masyarakat. Oleh karenanya, dengan beragam potensi alam dapat dijadikan pemasukan bagi masyarakat sekitar dengan dijadikannya aliran sunggai ini sebagai destinasi unggulan tidak hanya bagi masyarakat Aceh Selatan, namun bagi Aceh utamanya. Sebab, angkutan sungai selama ini dari hasil liputan Aceh TRANSit sudah sangat layak melayari aliran sungai. Bahkan pengemudi angkutan sungai ini sudah berpengalaman, mereka menggantungkan hidupnya pada aktivitas sungai ini.(*)

Tulisan ini sudah tayang di dishub.acehprov.go.id dan terbit di Tabloid Aceh TRANSit Edisi XIII Mei 2023

Minggu, 17 Maret 2024

Perangkat Web dalam Pembelajaran

Minggu, Maret 17, 2024


Perangkat web dalam konteks pembelajaran, baik itu dalam bentuk situs web maupun media sosial, telah menjadi elemen yang tak terpisahkan dari perkembangan pendidikan masa kini. Situs web pembelajaran berperan sebagai wadah untuk menyajikan berbagai materi pembelajaran, tugas, ujian, dan sumber daya lainnya secara daring, sedangkan media sosial memfasilitasi interaksi antara siswa dan guru serta mendukung kolaborasi dan pembelajaran bersama di luar lingkungan kelas.

Salah satu tujuan utama dari penggunaan perangkat web dalam pembelajaran adalah untuk meningkatkan fleksibilitas dan aksesibilitas pendidikan. Dengan memanfaatkan teknologi web, siswa dapat mengakses materi pembelajaran dengan mudah dan fleksibel, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi individual mereka. Selain itu, perangkat web juga memungkinkan penggunaan berbagai jenis media untuk menyajikan informasi dengan cara yang menarik dan memudahkan pemahaman siswa.

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan perangkat web dalam pembelajaran, termasuk peningkatan interaksi dan kolaborasi. Berkat fitur-fitur seperti forum diskusi, obrolan langsung, dan grup belajar online, siswa dapat berinteraksi satu sama lain dan dengan guru mereka untuk bertukar ide, menjawab pertanyaan, dan mendiskusikan materi pembelajaran secara aktif. Selain itu, media sosial juga memperluas jangkauan pendidikan dengan memungkinkan siswa untuk belajar dari sumber daya yang beragam dan mengembangkan keterampilan sosial yang penting dalam era digital saat ini.

Fungsi utama dari perangkat web dalam pembelajaran mencakup penyajian materi pembelajaran, organisasi tugas dan ujian, interaksi antara siswa dan guru, serta pembentukan komunitas pembelajaran yang kolaboratif. Dengan memanfaatkan semua ini, perangkat web dalam pembelajaran menjadi alat yang sangat berharga dalam memfasilitasi proses pendidikan yang efektif dan inklusif bagi semua pihak yang terlibat.(*)

Kata Saya

"Jabatan hanya persoalan struktural. Persahabatan selamanya."