Senin, 21 November 2016

Metamorfosis


Maka benar seperti kata Pram "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian". Saya sudah mulai tertarik menulis sejak kecil. Bagi kita yang tinggal di gampong, media semacam daun pisang dan lidinya adalah tempat bermula memulai menulis. Sebelum kita benar-benar yakin menggunakan pensil hingga pulpen.

Di rumah saya, di Bireuen, masih tersimpan dengan baik mesin tik peninggalan Almarhum Waled. Darinya beliau menulis surat  penting desa juga surat lainnya. Waled termasuk suka menulis, tak hanya soal administrasi gampong, saya pernah menemukan catatan pengajiannya tentang cara membaca huruf hijaiyah. Catatan yang ditulis dengan tegak bersambung itu, tersusun dalam kalimat-kalimat rapi. Semasa beliau sekolah dulu, media untuk tempat menulis bukanlah kertas atau laptop yang saya pakai sekarang, melainkan batu. Dan di rumah, benda ini masih kami simpan rapi.

Tidak hanya rajin menulis hal-hal yang menurutnya penting, semasa beliau hidup, di kios kami, Waled menyediakan bacaan gratis bagi warga gampong. Kios+Perpustakaan Mini itu yang membuat saya suka baca, terutama jika ditambah dengan gambar.

Ohya, di rumah juga masih ada buku "Tenggelamnja Kapal Van Der Wijk" terbitan pertama dengan harga 650 rupiah. Itu novel pertama yang saya baca semasa SMA.

Baik di SD, SMP, SMA, hingga kuliah, perpustakaan menjadi yang paling menarik bagi saya, terutama pada jam istirahat. Namun yang sedikit membuat saya agak kecewa, ketika perpustakaan SD saya dibakar oleh OTK semasa konflik. Buku-buku menjadi abu, tetapi ingatan saya tentang isi buku itu beberapa diantaranya melekat.

Maka tak salah, rasanya menulis adalah kerja keabadian. Hal-hal yang sudah saya lewati, bisa ditulis. Karena setiap momen memberikan makna keindahan tersendiri bagi hidup seseorang.

Blog yang awalnya arifsalda.blogspot.com, mulai malam ini telah beralih ke www.arifsalda.com. Diantaranya, tentu saya berharap, ini adalah langkah berikutnya untuk melahirkan karya-karya yang mencerahkan. *blog dalam masa perbaikan

Muarrief Rahmat
www.arifsalda.com
"Saya Tulis, Kamu Baca, Kita Bersahabat"

2 komentar:

Ibnu Syahri Ramadhan mengatakan...

Rumah baru, semangat baru.... keep writing kanda :))

Muarrief Rahmat mengatakan...

Siap abangda ibnu hahaha

Kata Saya

"Jabatan hanya persoalan struktural. Persahabatan selamanya."