Minggu, 02 Maret 2014

Menulis Flash Fiction

Banda Aceh – Forum Lingkar Pena wilayah Aceh kembali menyemarakkan kelas menulis mingguan pada Minggu, 2 Maret 2014 bertempat di Rumah Cahaya (Rumcay) FLP Aceh. Kali ini kelas menulis mengambil tema “Bagaimana sih menulis Flash Fiction?” bersama Isni Wardaton BA S.Pd.I selaku pemateri.

Menurut pemaparan Isni, flash fiction merupakan salah satu karya fiksi yang sangat singkat, bahkan lebih pendek dari cerpen. Penulisan flash fiction biasanya mematok jumlah kata/karakter, ada yang dibawah 1000, 500, bahkan 200 sampai 100 kata. Sempitnya ruang untuk menuangkan ide menuntut penulis lebih lihai lagi dalam memangkas kata.

Dasarnya menulis flash fiction, sama saja dengan menulis karya fiksi yang lebih panjang (cerpen, novelet, atau novel), yakni memiliki awal – tengah – akhir Flash fictionjuga mengandung karakter (dibentuk melalui dialog tokoh), settting, konflik, dan resolusi(resolusinya berupa petunjuk yang memudahkan pembaca menebak akhir cerita).

Sebenarnya menulis flash fiction tidak menyediakan ruang bagi yang ingin menceritakan kronologis cerita sedetail mungkin.  Hindari penggunaan dialog maupun narasi yang berisi basa-basi dengan cara menyelipkan diksi.

Sebaiknya, memulai menulis flash fiction langsung pada konflik. Untuk mengejutkan pembaca berikan ending yang sukar ditebak.  Selanjutnya selesaikan tulisan Anda dan edit sekejam-kejamnya sebelum menentukan judul.

Pada tahap pengeditan, bacalah tulisan kembali sambil memeriksa kalimat yang sifatnya menjelaskan apa yang sebenarnya sudah jelas. Yang perlu diingat dalam menulis flash fiction, tulislah sebuah cerita dengan to the point. [mr]

Tidak ada komentar:

Kata Saya

"Jabatan hanya persoalan struktural. Persahabatan selamanya."