Banda Aceh – Forum Lingkar Pena wilayah Aceh kembali
menyemarakkan kelas menulis mingguan pada Minggu, 2 Maret 2014 bertempat di
Rumah Cahaya (Rumcay) FLP Aceh. Kali ini kelas menulis mengambil tema
“Bagaimana sih menulis Flash Fiction?”
bersama Isni Wardaton BA S.Pd.I selaku pemateri.
Menurut pemaparan Isni, flash fiction merupakan
salah satu karya fiksi yang sangat singkat, bahkan lebih pendek dari cerpen.
Penulisan flash fiction biasanya
mematok jumlah kata/karakter, ada yang dibawah 1000, 500, bahkan 200 sampai 100
kata. Sempitnya ruang untuk menuangkan ide menuntut penulis lebih lihai lagi
dalam memangkas kata.
Dasarnya menulis flash fiction, sama
saja dengan menulis karya fiksi yang lebih panjang (cerpen,
novelet, atau novel), yakni
memiliki awal – tengah – akhir. Flash fictionjuga mengandung karakter (dibentuk melalui dialog tokoh), settting, konflik, dan resolusi(resolusinya berupa
petunjuk yang memudahkan pembaca menebak akhir cerita).
Sebenarnya menulis flash fiction tidak menyediakan ruang bagi yang
ingin menceritakan kronologis cerita sedetail mungkin. Hindari penggunaan
dialog maupun narasi yang berisi basa-basi dengan cara menyelipkan diksi.
Sebaiknya, memulai menulis flash fiction langsung
pada konflik. Untuk mengejutkan pembaca berikan ending yang
sukar ditebak. Selanjutnya selesaikan tulisan Anda dan edit sekejam-kejamnya
sebelum menentukan judul.
Pada
tahap pengeditan, bacalah tulisan kembali sambil memeriksa kalimat yang
sifatnya menjelaskan apa yang sebenarnya sudah jelas. Yang perlu diingat dalam
menulis flash fiction, tulislah sebuah cerita dengan to the point. [mr]
Sumber : Menulis Flash Fiction Bersama Isni Wardaton BA | flp-aceh.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar