Senin, 20 Juni 2016

Pertanyaan Yang Gak Perlu Dijawab Oleh Jomblo




pixabay.com

 

Saat memutuskan menjadi jomblo, terkadang banyak cibiran dari teman-teman dekatmu yang sudah duluan katanya memilih kekasih dalam status yang belum diakui oleh negara. Di saat menyandang status jomblo, ada pula orang-orang yang kadung sibuk menanyakan apa kegiatanmu menghabiskan hari-hari dengan status itu. Lebih-lebih mereka juga kadang menanyakan tentang dunia pendidikanmu saat ini. Tentu, hal ini sangat menjengkelkan bukan? Kami mencoba menyarikan pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya gak perlu kamu jawab saat berstatus jomblo.

1. Kenapa Kamu Gak Punya Pacar?
Hadeuh! Kira-kira saat ada orang yang menanyakan hal tersebut, pernah gak kamu ingin rasa-rasanya melempar orang tersebut ke bantaran sungai, biar diterkan sekalian sama buaya, lebih-lebih buaya darat. Seseorang yang sedang melabeli dirinya memiliki tambatan hati, baik yang sudah pacaran atau tunangan, tentu sangat membanggakan-banggakan dirinya memiliki kekasih. Tiap malam Minggu bisa duduk berduan di trotoar jalan sambil makan bakso goreng, jagung bakar atau yang paling mewah makan di KF* atau Pizza H*t bersama sampai larut malam. Bayangkan, kenapa tidak uang tersebut kamu manfaatkan untuk beramal ke lembaga sosial, masjid, orang-orang kurang mampu, tentu ini akan menambah pahalamu kan! Jadi, yang statusnya pacaran, masih mau tanya-tanya orang lain kenapa gak punya paca atau kenapa gak pacaran? Ini zaman pergolakan, bukan zamannya mikir-mikir tentang itu, kita perlu tanggap saat orang-orang di Papua sana, atau baru-baru ini di Lumajang dibunuh dengan keji oleh negara. Mana sikapmu?

2. Kapan Kamu Sidang Skripsi?
Lain halnya jika pertanyaan ini ditanyakan oleh calon mertuamu, mana tau kan dia sudah ingin menyegerakan agar kamu menghalalkan anaknya bagimu, heuheu. Orang-orang di sekitarmu akan sangat protektif menanyakan tugas akhirmu yang kadang sudah di ujung hayat atau baru kamu mulai pada semester 12 perkualiahan. Mereka saban hari, beragam orang akan menanyakan hal itu, kecuali saat kamu sedang buang hajat. Via Watsap, BBM, facebook, twitter ataupun path, orang-orang yang merasai dirinya dekat denganmu akan menanyakan hal itu, “Udah bab berapa skripsinya”, “Kapan kamu sidang skripsi”, “Kapan kamu wisuda”. Itu-itu saja yang ditanyakan, padahal orang yang merasai dirinya dekat denganmu tadi, paling orang yang telah lama gak jumpa, secara spontan dia menanyakan hal tersebut. Huft! Jomblo mana yang gak akan jengkel saat ditanyai tentang skripsi. Cukup kamu jawab saja begini, jika dia wanita tanyakan saja “Kamu udah siap aku lamar?” atau kalau dia laki-laki jawab saja begini “Setelah di ACC dosen pembimbing, aku sidang!”.

3. Kerja Dimana Sekarang?
Siapa di sini yang pernah menanyakan pertanyaan ini? Ayo tunjuk tangan, lalu tunjuk hidung sendiri. Tidak baik sebenarnya menanykan tentang kegiatan seseorang saat dia telah selesai kuliah. Orang akan bertubi-tubi menanyakan hal tersebut, sama halnya saat kamu sedang skripsi. Bisa jadi orang-orang yang sama menanyakan hal lain pada dirimu. Menyangkut pekerjaan adalah menyangkut hidup orang banyak, tidak hanya urusan perut tapi apa yang ada di seberangnya. Jika kamu kawan lamanya, baru jumpa hari ini, dan langsung secara spontan menanyakan “Kerja dimana?”. Orang itu akan sangat terganggu batinnya, raut wajahnya juga langsung berubah. Jika boleh alternatif lain untuk menanyakan tentang pekerjaan mungkin bisa dengan kalimat “Hai, kegiatannya saat ini dimana?”. Karena, kata “Kerja” saat krusial ditanyai pada orang-orang yang berstatus penganguran, apalagi penangguran hati. Pedih jenderal!

4. Kapan kawin?
Status jomblo, sudah sarjana dan memiliki pekerjaan tetap maupun honor atau kontrak, orang di sekitarmu akan sangat rajin menanyakan hal ini, baik teman kantor, ibu-ibu PKK desamu, tetangga, kerabat jauh atau teman akrabmu. Sudahlah, pertanyaan ini sama halnya tidak penting untuk ditanyakan. Ini bentuk penghakiman kepada jomblo-jomblo yang menjaga agar hatinya benar-benar diberikan kepada pasangan yang sejalan dengannya. Diantara pertanyaan-pertanyaan di atas, pada sesi pertanyaan “Kapan kawin?” membuat jomblo merasa seperti “menggigil” dan sangat tidak sopan menanyakan hal tersebut, lebih-lebih saat menghadiri sebuah acara. Kenapa tidak, orang-orang yang sudah menikah itu memberikan solusi nan produktif bagi jomblo dengan menyodorkan calon pasangan hidupnya yang sesuai. Silakan ganti pertanyaan “Kapan kawin?” dengan kalimat begini “Gimana udah ada pasangan? Kalau belum, sini biar saya carikan plus tambahan mahar”. Nah, jomblo di belahan bumi mana yang gak senang jika ditanyai begini.

Bagi penanya, boleh pikir-pikir ulang saat ingin menanyakan empat pertanyaan ini kepada jomblo. Padahal merekalah yang sedang menjalankan salah satu visi Provinsi Aceh yaitu menjalankan syariat Islam. Jadi, pekerjaan Polisi Wilayatul Hisbah (WH) sudah berkurang. Tentu, pemerintah juga harus memperhatikan kehadiran jomblo-jomblo ini, mana tahu 4 pertanyaan ini akan masuk dalam pencanagan qanun di Aceh untuk masa-masa mendatang. Selamat bagi jomblo, terus kobarkan semangat jiwa pergerakan seperti Tan Malaka, Soe Hok Gie atau Chairil Anwar, mereka-mereka adalah jomblo revolusioner. 


Tidak ada komentar:

Kata Saya

"Jabatan hanya persoalan struktural. Persahabatan selamanya."