Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan

Minggu, 13 Juli 2014

Bagaimana Menjadi Palestina?

Minggu, Juli 13, 2014

Nun pada masa sekarang begitu banyak konflik yang terjadi. Tidak usah jauh memandang, Aceh saja yang dari dulu sudah menjadi daerah basis peperangan. Semisal dari melawan Kapheei Beulanda sampai tiba pada saat kita sama-sama melawan ‘penjajah’ dari pulau seberang. Tentu ingat betul pagi-pagi Minggu itu saat hendak membuang air bekasan cuci piring, Mak saya di kampung hampir saja menumpahkan air bekasan itu ke wajah penghuni pulau seberang. Jika saja itu terjadi, barangkali Mak saya akan ditendang oleh mereka. Pernah juga ikutan marah saat saya tahu anak tupai peliharaan abang saya di culik oleh mereka. Alhamdulillah, kabar bulan selanjutnya si penculik tupai abang saya itu mati dalam peperangan di hamok oleh bedil pejuang negara kami. Belum lagi abang saya yang tertua saat lari pagi, ujung senapan mereka diarahkan ke kelaminnya. Mereka pikir abang saya kelompok pergerakan kemerdekaan. Padahal buta dan tuli benar mereka anggap begitu. Abang saya yang rajin jadi bilal kadang jadi imam di meunasah kampung dianggap begitu, cuih!

Inilah Aceh dengan baru sedikit yang diceritakan. Sangat banyak kejadian-kejadian dari pelaku jahannam pulau seberang. Hal ikhwal belum lagi mereka merebut hati gadis-gadis kampung kami. Heran kadang, gadis kampung kami juga ada yang ikut-ikut kegatalan dengan menaiki hati si mereka itu penghuni pulau seberang. Tapi, menurut amatan mereka-mereka inilah penjajah baik dari masa Soekarnois sampai Seokarnoputriis.

Lantas apa kaitannya Aceh dengan Palestina? Penting menjadi Aceh untuk membantu para pejuag Palestina? Apa hebatnya mereka sampai sebegitu berkeringatnya  kita rela-relain diri berpanasan dalam terik matahari di tengah Ramadhan pula mengumpulkan dana bagi mereka? Bukankah mereka lain ras dengan kita? Kita kan Aceh dikenal sampai keluar negeri, di dalam negeri terus diinjak oleh pusat! Jika negara Palestina saja sampai saat ini masih diperdebatkan kemerdekaannya, mengapa kita Aceh mau membantu mereka? Siapa mereka ini? Inilah sekelompok pertanyaan yang merunut tak perlu jawaban. Ini bukan kausal pertanyaan pada saat mengikuti ujian akhir sekolah.

Kemudian Indonesia, kenapa ada orang-orang yang mengatasnamakan dirinya dengan komunitas ini, lembaga itu, yayasan begini juga ada organisasi begitu mau-maunya mendonorkan jiwa raganya bagi kepentingan negara Palestina? Sejak Indonesia merdeka 1947 apa sudah ada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Palestina? Kenapa kita rakyat Indon mau-maunya membela Palestina yang belum diakui beberapa negara sebagai negara merdeka. Bayangkan yang Indonesia saja sudah merdeka lama belumlah ada KBRInya di sana. Tak usahlah memabantu Palestina?

Gaza, kota yang memiliki tanah suci bagi suatu agama samawi yang muncul di duniawi. Kota ini telah ramai orang mengenalnya. Sesiapa didunia ini tinggal memasukkan di mesin pencari di google, langsung dikisahkan hal-hal konflik berkepanjangan di sana. Orang-orang dibelahan dunia lain pun tahu tentang Palestina. Seberapa perhatiannya publik internasional ketika Aceh konflik? Negeri ini kan juga penganut Islam terbesar. Apa salahnya mendukung Aceh yang bahkan sampai saat ini masih belum tuntas kasus-kasus pelanggaran HAM semasa konflik lalu? Enak saja kita mau melupakannya begitu saja, lalu memilih memperhatikan kota Gaza di Palestina yang sangat jauh bagi kita-kita yang menetap di tanoh Indatu ini.

Coba ambil Kartu Tanda Penduduk (KTP) lihat dengar benar-benar apa status kenegaraan kita, Palestina atau Indonesia? Tepat! Status kenegaraannya adalah Indonesia, provinsi Aceh, Kabupaten Bireuen, Kecamatan Kuta Blang, Gampong Pulo Reudeup, Dusun Jrat Barom, Rumah Alm Pak Salda! Oh ternyata tidak lahir dan besar di tanah Gaza. Apa untungnya membantu meraka. Ah!

Pernah tersadar bahwa menjadi Aceh cukuplah mudah, ketika sudah menetap di Indonesia maka dianggap warga Indonesia. Tetapi ketika menetap di Aceh tidaklah dianggap warga negara Aceh, iya semua orang pun tahu. Nah, apanya lagi menjadi Melayu, tentu orang-orang yang kebanyakan bermukim di pulau Sumatera.

Menurut, menjadi Palestina tidaklah usah beragama Islam, berdarah Palestina, punya paspor atau KTP berwarga negara Palestina, cukuplah ada hati dan pikiran yang diberikan Allah untuk senantiasa mengingat saudara sejenis dalam satuan makhluk hidup bernama manusia, bukan juga dari kalangn tumbuhan atau hewaniyah. Jika masih berpikiran sempit bahwa kita hidup dalam lain tubuh, tidak memandang Islam secara konteks global, adakalanya bulan puasa ini cocok untuk ikut bertadarusan lagi. Dalam ilmu konseling, diajarkan untuk menerima siapa saja yang menjadi konseli (yang membutuhkan layanan konseling) tidak memandang dari latar belakang apa, tetapi dia membutuhkan apa. Jadi, sudah tahu bagaimana menjadi Palestina? Coba lihat lagi KTP kita masing-masing! []

sumber foto | deviantart.com

Minggu, 22 Juni 2014

Bidik Misi Wujudkan Mimpi

Minggu, Juni 22, 2014

Oleh Muarrief Rahmat

“Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu! Tanpa mimpi dan harapan, orang orang macam kita akan mati. Jelajahi Eropa, jelajahi Afrika, ini harus menjadi mimpi kita”

DIALOG dua siswa SMA dari keluarga miskin di Belitung, dalam film yang diangkat dari Novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata itu, begitu menggetarkan bagi kita yang punya mimpi. Impian dan harapan adalah kombinasi utuh yang telah memberikan motivasi luar biasa bagi siapa saja. Baik yang menganggap impian dan harapannya ke arah menyakiti orang lain, atau bahkan bagi mereka yang mempunyai nilai tulus dan ikhlas meraih kebaikan dunia dan akhirat. 

Impian dan harapan bukanlah sukses secara seketika. Ada proses yang berdarah-darah sebelumnya. Kerja keras untuk mencapai cita cita dan masa depan. Lihat saja Rasulullah saw yang dari kecilnya sudah yatim piatu dan lahir di tengah peradaban jahiliah, namun berkat ketekunan, kegigihan dan bimbingan Allah tentunya, beliau mampu mengubah dunia. Peradaban jahiliah tergantikan dengan dinul Islam yang beliau tebarkan. 


Semangat inilah saya kira yang patut diterapkan oleh para pemimpin dan penyelenggara negara kita. Beragam hal telah dilakukan dalam upaya mencerdaskan anak-anak didik negeri ini. Sebut saja melalui beasiswa pemerintah untuk siswa-siswa miskin berprestasi. Salah satu dari sekian banyak beasiswa baik pemerintah maupun pihak swasta yaitu Beasiswa Pendidikan Mahasiswa Miskin atau lebih dikenal dengan nama Bidikmisi. 


Program Beasiswa Bidikmisi dicanangkan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) yaitu pada tahun 2010. Banyak siswa-siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat yang mempunyai tingkat kecerdasan luar biasa, tapi tak mampu melanjutkan studinya, akan sangat terbantu dengan adanya beasiswa Bidikmisi. 


Pemerintah memberikan beasiswa ini kepada mahasiswa-mahasiswa berprestai yang kurang mampu untuk masuk ke jenjang Perguruan Tinggi. Program Beasiswa Bidikmisi ini bertujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan di Indonesia, untuk memperolah pendidikan yang layak dan berkeadilan secara merata bagi semua anak bangsa sebagaimana amanat UUD 1945.


Pada saat penerimaan mahasiswa baru tahun 2010, saya ingin berbagi pengalaman saya mendapatkan formulir Beasiswa Bidikmisi ini. Saya pun tidak begitu tahu mengenai beasiswa tersebut awal mulanya. Sebagai calon mahasiswa baru yang jauh-jauh datang dari kampung, di pedalaman Aceh. Saya akhirnya diberi kesempatan mengisi formulir Beasiswa Bidikmisi oleh pihak Rektorat kala itu. 


Saya diminta melengkapi semua berkas kelengkapan sebagai syarat memperoleh beasiswa ini. Awalnya saya belum begitu tertarik dengan Beasiswa Bidik Misi. Nama program beasiswa ini juga saya ketahui dikemudian hari. Saya sempat mengabarkan kakak saya bahwa ada formulir beasiswa dari Unsyiah. Lantas kakak saya juga ikut membantu menyiapkan segala kebutuhan administrasi syarat kelengkapan Beasiswa Bidik Misi. 


Saya sempat tidak mau mengembalikan berkas administrasi beasiswanya. Tapi berkat dorongan kakak saya, akhirnya saya mengembalikan ke pihak Biro Rektorat Unsyiah. Beberapa bulan selanjutnya saya baru tahu kalau saya termasuk salah satu penerima Beasiswa Bidik Misi ini atas informasi dari teman se-kampus. Alhamdulillah saya senang mendapatkan beasiswa ini. Sungguh saya akan kecewa kalau benar-benar tak mengembalikan berkasnya.


Sejak 2010 awal semester sampai 2012 semester V, saya sudah mendapatkan 5 kali Beasiswa Bidikmisi. Jumlahnya juga sangat berkecukupan bagi penunjang pendidikan S1. Tentunya ketika memperoleh beasiswa ini akan sangat membantu biaya studi selama menjadi mahasiswa. Pada tahap awal semester pihak universitas memprioritaskan mahasiswa penerima Bidikmisi harus mempunyai IPK 2,5 dan pada 2011 pemerintah mengharuskan mahasiswa bersangkutan mempunyai IPK 2,75.  

Ini adalah suatu upaya mendorong mahasiswa penerima Bidikmisi untuk tetap fokus belajar dan memanfaatkan bantuan tersebut untuk menunjang fasilitas pendidikan semacam buku-buku atau kebutuhan ‘rumah tangga’ mahasiswa kosan. Namun kalau ada mahasiswa yang memiliki IPK di bawah standar yang telah ditetapkan, pihak Unsyiah tidak serta merta memutuskan penyetoran beasiswa ini kepada mahasiswa yang memiliki IPK rendah. 


Bahkan pihak Unsyiah mengarahkan mereka untuk mendapatkan pelayanan psikologi dan konseling yang diwewenangkan kepada UPT Pelayanan Psikologi dan Konseling Unsyiah. Sadar betul pihak universitas bahwa tentunya mahasiswa yang memiliki IPK rendah membutuhkan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap berbagai kendala belajar yang mereka hadapi. 


Lebih lanjut selama 5 semester juga, saya mendapat berbagai training motivasi, seminar kewirausahaan, pendidikan karakter, emotional training, termasuk beragam seminar dengan menghadirkan tokoh-tokoh bangsa yang telah sukses dalam bidangnya. Mulai dari mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Pendidikan Muhammad Nuh, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Bapak Ary Ginanjar Agustian dan juga Wakil MPR RI Ahmad Farhan Hamid yang berasal dari Aceh.

 Lebih transparan 

Sejak sukses Bidikmisi pada tahap awal, pemerintah menggelontorkan dana lagi untuk tahun berikutnya. Tahun 2011 dan 2012 tahap penyeleksian Bidikmisi dilakukan terlebih dulu oleh pihak sekolah baru kemudian diteruskan oleh pihak univeritas. Ini diharapkan agar admnistrasi lebih tranparan dan terkontrol. Dari berbagai hasil survei membuktikan bahwa mahasiswa Bidikmisi rata-rata memiliki IPK di atas standar yang telah ditetapkan Kemendiknas. 


Saya menyadari selama ini pihak Unsyiah telah bekerja dengan baik. Walau kami tidak langsung mendapatkan beasiswa ini di awal-awal semester perkuliahan. Harapan saya dan harapan teman-teman lainnya mahasiswa bidik misi Unsyiah agar mampu menyetor beasiswa pada awal semester, karena kita tahu bagaimana kondisi hidup mahasiswa penerima beasiswa ini dari keluarga kurang mampu (miskin). 


Bagi siswa-siswa SMA yang baru saja menyelesaikan Ujian Nasional (UN), tak perlu ragu untuk menjadi bagian dari civitas akademik universitas dimanapun kalian akan menempuh pendidikan. Dengan giat belajar, impian dan harapan untuk mencapai cita-cita, beasiswa Bidikmisi di depan mata. Jika dulu orang miskin tak mampu sekolah, maka sekaranglah saatnya kita ubah kalimat klasik itu: orang miskin wajib sekolah tinggi-tinggi, beasiswa Bidikmisi menanti untuk wujudkan mimpi.[]


sumber :  Bidik Misi Wujudkan Mimpi | Serambi Indonesia, 8 Juni 2013

Selasa, 14 Januari 2014

Siapa Bilang Lelaki Gak Bisa Move On?

Selasa, Januari 14, 2014
Barangkali kita pernah mendengar kabar apakah lewat internet, radio bergigi atau isu-isu termutakhir bin gak bakaln bikin tajir. Sebelumnya ada yang memberi kabar angin dan bisa jadi kabar burung malah. Ada batu yang bisa berpindah dari tempat asalnya ke tempat yang lain dengan jarak yang jauh. Kabar ini kalau menurut saya sangat miring dan tidak jelas asalnya. Beberapa orang mempercayainya dengan begitu saja, adakalanya juga yang tidak mempercayainya. Bagi saya orang yang terlanjur percaya pada kabar begini termasuk orang yang terpuruk dalam berpikir. Kalau satu versi lagi yang tidak mempercayainya, maka saya kategorikan kepada orang yang sudah Move On dalam berpikir. Nyatanya orang seperti ini pola berpikirnya sudah berpindah ke depan tidak terbelakang lagi, saya sebut namanya si Lelaki.

Kalian tau kan partai berlambang beringin dan berwana kuning? Yang pastinya bukan yang di dekat sungai itu. Ya ketika partai ini  melakukan pemilihan ketua umunya terpilihlah Aboe Rijon Bakriek (ARB) . sebelumnya di emban oleh bapak Jusuf Kalla. Bertebaranlah beritanya di Tivi Wan dan OnTivi. Ada yang tau bagaimana pra pemilihan ketua umumnya? Calon yang sangat tenar kalla itu Cuma dua ARB dan Surya Paloo (SP). Isunya SP berhasrat menjadi ketua umu, secara SP sudah lama berkeringat dingin dan panas di partai kuning.

Namun ketika tidak terpilih, maka musnah harapan SP untuk membangun partai kuning. Saya tidak mau mengeluarkan pendapat dibalik tidak terpilihnya SP sebagai ketum partai Kuning. Ya bisa jadi karena ada permainan politik uang di dalamnya, mengenai kedaerahan saya tidak berani berpendapat. Kita tau kalo SP dari Nanggroe Pejuang dan ARB dari Negeri ‘Keraton’. Intinya SP sudah terjatuh.

Lantas SP tidak tinggal diam. Lalu mengumumkan untuk keluar dari partai Kuning. Tak lama menyusul peryataan kalau SP mendirikan organisasi baru. Katanya ini tidak ada sangkut pautnya dengan tidak terpilihnya dia di partai kuning. Nama ormasnya NasiDem kepanjangan dari Nasiolah Demokrak. Tak pelak dari beberapa waktu kemudian muncul dengan nama Partai NasiDem. SP sempat menampik kalau ini tidak ada sangkut pautnya dengan Ormas NasiDem miliknya. Katanya ini hanya aspirasi beberapa kader ormas NasiDem untuk mendirikan Partai baru dengan semangat baru. Tetapi, akhirnya SP juga yang menjadi ketua umum Partai NasiDem. Eleh eleh eleh. Yang harus kita ingat adalah secara tidak langsung SP pernah jatuh dan terpuruk dalam hal keorganisasin. Betapa tidak, dia sudah lama berkecimpung di partai Kuning tepatnya 40 tahun. Tapi ini tidak berlangsung lama, dengan hadirnya partai NasiDem, SP kembali hadir dan muncul ke ranah politik nasional. Tenarnya malah lebih dikenal ketimbang dari partai Kuning.
Warga Palestina semuanya mengenal Ariel Sharon. Dia adalah pembunuh masal rakyat Palestina. Tidak tanggung-tanggung, mereka mengeluarka dana yang tidak kurang dalam memerangi dan menindas rakyat Palestina. Justeru inilah yang membuat dia sangat di kenal dan dibenci sangat oleh rakyat Palestina juga umat Islam. Beberapa hari yang lalu kita turut bahagia dengan kematian Ariel Sharon. Rakyat Palestina menyambut kematiannya dengan suka ceria. Hah! Ariel Sharon Move On juga teryata, Move On ke liang lahar hahaha

Anas Uraningrum juga salah satu tokoh nasional yang kebelet Move On. Lama ditetapkan tersangka oleh KPK. Tapi baru 10 Januari lalu dia dijebloskan ke penjara. Dia Move on dari rumah pergerakan ke rumah penjarara. Tidak salah dia namakan pergerakan indonesia, benar-benar bergerak teryata saudar-saudara.

Umat Islam pasti mengenal Rasulullah, Muhammad Shallahualaiwasallam. Beliau adalah nabi terakhir umat Islam dan termasuk juga 100 orang paling berpengaruh di dunia, malah menempati nomor pertama. Masih gak mau menyakini ajaran beliau? Pernahkah beliau Move On? Hijrah rasul adalah bagian salah satu dari upacara pergerakan dakwah Rasulullah dari negeri Mekkah ke negeri Madinah. Ini adalah bagian jalan dakwah yang harus di tempuh oleh Rasul dan mendapat respon positif dari rakyat negeri Madinah. 
Cuma penulis yang kenal dengan Muarrief Rahmat. Dulunya semasa SD (Sikula Dasar!!!) pernah mendapatkan rangking ke-2. Sebelumnya dia selalu meraih peringkat pertama. Tetapi pada awal semester genap di kelas VI mendapatkan peringkat ke 2. Ini juga satu perkara Move On. Tapi perkara konyol namanya. Hah!

Menurut saya satu orang yang gak pernah Move On (baca 2 kali) dari negeri ini. Presiden kita Susilo Bambang Yudhoyono tidak pernah bisa-bisa Move On dari dulunya. Belum pernah sih yang buat penelitian. Adalah ketika ada satu permasalan negara, keseringan dia mengeluh kepada rakyatnya. Ini bukan pemimpin namanya, malah pemimpi lebih tepat. Mungkin dia akan Move On jika benar Rhoma Irama akan benar-benar merebut Ani. Rhoma bahkan rela-relain bikin lagu khusus untuk Ani. Lah pak SBY gak pernah pun buat lagu atas nama Ani. Kalau Ani sampai di rebut Rhoma Irama, kita tunggu saja SBY bisa Move On atau tidak. Kalau saya sih mendukung beliau PDKT sama girlbandnya JKT48 entar yang jadi penggiring musicnya anak cengesan Smesh. Ini komplit sangat kalau SBY mau Move On. Ayo pak bikin #GERAKANMARIMOVEON


Dengan gambaran kisah kasih di atas, masih ada yang mau menganggap Lelaki gak bisa Move On? Buang jauh-jauh ideologi macam itu. Bila ada yang menyalah artikan kata Move On itu terserah kamu. Yang jalanin hidup itu kamu, bertanggung jawab sama ayah ibu juga masyarakatmu. Yang utama pada Tuhanmu. Yok Move On!

Selasa, 05 November 2013

Career Days

Selasa, November 05, 2013
“Tinggalkan masa lalumu agar kau memiliki masa depan”.

Itulah petikan akhir dari film ICE AGE 2. Bahwa kita sangat dianjurkan untuk terus berkarya dalam hidup ini. Baik itu hal-hal yang kecil maupun dalm konteks yang besar. Kita cenderung di ajak berpikir ke arah perubahan di zaman sekarang ini. Sudah semesinya ini menjadi awal dari munculnya arah perbaikan yang lebih baik. Seperti apa yang dikatakan oleh Perls (1969), “tidak ada yang “ada” kecuali “sekarang”. Karena masa lampau telah pergi dan masa depan belum datang, maka saat seakaranglah yang penting”. Bagi sebagian orang menganggap masa lalu adalah hal yang perlu diangungkan-angungkan gaungnya sampai sekarang. Boleh tanyakan pada orang itu seperti ini “itu kapan bung?”. Lantas orang itu pun menjawab begini “itu dulu sih”. Maka,  mana yang lebih baik atau tidak perlu diingat bahwa kalau pikiran kita hanya terpaku pada kenangan-kenangan kejayaan masa terdahulu tanpa mau melanjutkan kerja pada masa sekarang.

Saat kita memahami kerja pastilah berkaitan erat dengan karier seseorang. Dalam KBBI dikatakan bawah karier itu merupakan perkembangan dan kemajuan dl kehidupan, pekerjaan, jabatan, atau  pekerjaan yg memberikan harapan untuk maju. Karier kadang kala tidak hanya dibawah, tapi menanjak ke atas. Tergantung pada orang yang menjalaninya. Namun, pemahaman karier siswa di sekolah masih menimbulkan ambigusitas yang nyata tiap siswa baik tiap jenjang pendidikannya. Katakanlah dari dasar sampai menengah pertama tentu akan dibingungkan oleh kelanjutan studinya di sekolah lanjutannya. Untuk sekolah menengah atas lebih rumit lagi karena ini sudah membutuhkan pilihan pendidikan untuk perguruan tinggi yang menjadikannya sebagai spesifik bagi profesi tertentu. Siswa-siswa SMA bukanlah masa-masa anak-anak lagi. mereka sedang bertransmigrasi ke perannya sebagai mahasiswa, yang sebagian orang menganggap bahwa mahasiswa sudah mampu membangun jati diri yang dewasa. Berbagai persoalan dialami oleh siswa-siswa SMA/sederajat dalam memilih jurusan yang tepat dan sesuai dengan kriteria keinginannya. Mereka pada kebanyakannya bingung dalam pengkondisian dirinya. Kegalauan disini lebih parah dari kegalauan asmaranya. Ada yang bahkan tidak pernah ingin melanjutkan studinya karena persoalan ekonomi yang bergejolak. Ada juga yang memang langsung ingin bekerja, dilihat siswa bersangkutan lulusan SMK. Bukan berarti yang lulusan SMK pun sudah mampu menempatkan dirinya dalam kondisi kerja baik di perusahaan lokal maupun nasional. Mereka membutuhkan suatu informasi yang baik dan benar sesuai tuntutan dalam dirinya dan atas kehendak diri sendiri.

Peran pihak sekolah tentunya sangatlah penting. Sekolah harulah menjadi gerbang awal siswa-siswa dalam menentukan arah kariernya kedepan. Dalam hal ini terutama peran guru Bimbingan dan Konseling (BK) di sekolah mendapatkan kepercayaan penuh kalau ditinjau dari segi keprofesionalan guru BK, katanya. Namun, apa yang terjadi sekarang, adakah peran guru BK yang benar-benar memahami kondisi karier siswa? Adakah mereka paham asal muasal hadirnya BK di dunia dan Indonesia khususnya? Atau karena kita menyalahkan pihak sekolah yang menempatkan guru bidang studi lain sebagai posisi guru BK? Bolehlah para alumni BK akan marah ketika hal ini sudah terjadi. Pertanyaanya, yang sudah sarjana BK pun apakah sudah melaksanakan bimbingan karier sebagai salah satu bidang pelayanannya disekolah? Mari kita berprasangka baik dengan ajuan salah satu progam pendamping bidang karier untuk siswa-siswa.

Bimbingan dan konseling awalnya muncul di Amerika Serikat yang ketika itu banyak pensiunan perang tidak tau bekerja apa setelah genjatan senjata. Awalnya tidaklah langsung dikenal dengan nama bimbingan dan konseling, tapi dengan nama bimbingan karier. Pada tahun 1960-an sampai ke Indonesia dan penyebarannya sampai ke Aceh. Dari awal lahirnya saja sudah lebih berperan dalam hal bimbingan karier.

Bimbingan karier dikatakan sebagai kegiatan layanan bantuan kepada siswa dengan tujuan untuk memperoleh penyesuaian diri, pemahaman tentang dunia kerja, dan akhirnya mampu menentukan pilihan kerja serta menyusun perencanaan karier (Utoyo, 1989). Siswa diharapkan memahami dulu dirinya sendiri, mengenal potensi diri serta bakat dan minatnya. Siswa diberikan informasi untuk mengenal dunia kerja, apa-apa yang harus dijadikannya patokan dalam penyesuai dengan ruang lingkup kerja, baik rekan kerja atau atasannya. Barulah kemudian siswa dapat memilih profesi apa yang cocok baginya dan diteruskan ketika bekerja nanti adanya rancangan perencananaa karier yang matang. Salah satu cara dalam penentuan perencanan karier siswa saya rasa melalui dimasukkannya program bimbingan karier, tepatnya program Career Days dalam Satuan Pelayanan (SATLAN) BK di sekolah-sekolah. Miller (1982), mengatakan bahwa Career Days sebagai hari-hari tertentu yang dipilih dan ditetapkan untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan karier.

Hari-hari yang telah ditetapkan tersebut haruslah dimasukkan ke dalam SATLAN agar adanya patokan kerja guru BK. Tujuan dari program Career Days ini diharapkan siswa mendapatkan berbagai informasi mengenai kariernya. Informasi yang diberikan semuanya berkenaan dengan karier siswa. Mulai dari Guru BK dapat menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga tertentu yang sejalan dengan karier atau organisasi pelajar yang giat memperjuangkan pendidikan yang ideal bagi masyarakat Indonesia. Bisa juga guru BK bekerja sama dengan pelakana tes minat dan bakat yang sudah memiliki kompetensi dan sertifikasi pelaksana tes. Lantas pelaksanannya saya rasa bisa dilakukan tiap bulannya. Beragam kreativitas siswa dapat dilakukan pada Career Days agar tidak monoton pada kariernya saja. Ini sebagai penambah semangat belajar siswa karena mereka merasa aspirasinya diterima masyarakta sekolah atau bahkan masyrakat banyak. Bagi siswa SMK, career days ini sangat layak. Mereka dapat memasarkan hasil dari produk buatan mereka. Apakah permesinan, komputerisasi, tata boga atau juga tata busana. Beragam cara lain dapat dilakukan guru BK dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan kegaiatan ini. Guru BK harus memilik wawasan keilmuan tentang karier secara luas, tidak hanya berpedoman pada buku cetakan penerbit. Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) yang mempunyai perwakilannya di aceh juga harus ikut nimbrung membahas tentang bagaimana mekanisme yang baik dan seragam yang dapat dilakukan oelh guru-guru BK yang ada di Aceh. ABKIN harus mempunyai program-program pendamping guru-guru BK di sekolah jangan hanya menjadi asosiasi pendiam saja. Tanpa punya andil bagi keubutuhan guru-guru BK di sekolah.


Kita tentunya sama-sama mengharapkan lahirnya para wirausahaan muda di negeri ini. pewirausaha yang mempunyai tata kelola karier juga tata karma yang baik. ABKIN, Guru BK, pihak sekolah dan masyarakat harus sama-sama membuka mata dan memahami kondisi dan kebutuhan siswa. Tidak buntu pikiran, punya peluang kerja, dan tidak hanya mentok prioritasnya pada pegawai negeri sipil saja. Harapan kita tidak akan sirna, selama mau merubahnya. 

Rabu, 29 Mei 2013

Cara Beternak Sapi Oleh Saya

Rabu, Mei 29, 2013

by: duniasapi.com
Beberapa pekan ini kita terlalu sibuk diperangi pikiran dengan opini media tentang impor daging sapi. Yang banyak berdebat adalah wartawan antara media pro dengan yang kontra. Masyarakat kampung saya malah apatis dengan peristiwa abal-abal begini. Kadang nek-nek atawa pak nek terlampau sibuk dengan urusan jual atap rumbia, aset kampung kami. Mungkin keuchik sibuk mengurus proyek-proyek PNPM yang sedang heboh-heboh digalakkan SBY. Bisa jadi janda-janda perang kampung kami hanya pergi dari pagi dan petang menjadi buruh tani, bila musim tanam juga musim panen. Apakah mereka tau bahwa PNS pun adalah buruh. “Tunggu dulu ini bukan tujuan awal saya menulis”. Celetuk pikiran yang lain. “okelah, kau sabar dulu Cai”.

Awalnya saya ragu-ragu membeli sapi. Antara memilihi sapi jantan atau betina. Katanya kalau kita beli sapi betina, nanti dia beranak pinak, lantas cepat kaya, cepat nikah. Eh…. Salah-salah.

Memang kalau membeli sapi betina, dia bisa jadi tabungan amalan kantong kita. Bahkan harganya lebih murah ketimbang yang jantan. Kita tidak perlu menyuntik pun kalau di kampung, jadilah mereka keluarga tak berencana. Setelah si jantan ‘senang-senang’ lantas dia pergi sambil elus-elus wajah si betina, lantas dia bilang “terima kasih”. Aku pikir manusia zaman sekarang tak jau beda, barang kali pun. Namun, kendala kalau kita membeli sapi betina adalah kendalanya dia suka memilih-milih makanan. Kalau kita kasih rumput yang sudah agak tuaan, dia menolak. Sepertinya Cuma mau sama yang daun muda. Kheu… kheuuu. Kheeeuu

“Apa pula kalau kita beli sapi jantan?” bisik lagi pikiran lain saya.

Jantan memang menjadi ikon. Tidak Cuma sapi. Bahkan pada sebagian orang aceh begitu bangga kalau anaknya yang baru lahir adalah laki. “Aneuk Lon ka lahe, agam. Sang bak hie jeut keu panglima”. (1)
Membeli sapi jantan butuh pertimbangan besar. Secara ini bukan barang main-main. Harganya lebih mahal, kalau salah-salah kita beli semacam dia suka mencret. Alamak rugi tak tanggung-tanggung. Sapi jantan begitu garang dengan ada bentuk daging menonjol di belakang lehernya. Begitu gagah bila dia hitam, aku tak bilang kalau kulitnya putih dia itu keturunan Korea pun sapi ini tak ngefans sama boyband-girlband, beda lagi dengan ABG zaman sekarang, aneh. Satu hal yang membuat kita senyum ringan, atau boleh juga senyum jahe. Ah apa saja kamu suka-sukalah, asal tak langgar syariath (bingung mau tarok T atau H). sapi jantan cenderung tidak mempermasalahkan kalau rumputnya sudah tuaan atau muda, semua diembat asal perut kenyang. Mereka paling menyukai rumput menteri dan padang atau rumput hijau lainnya. Ditambah lagi kalau mau memberi pucuk pohon kelapa yang baru di tebang, semua lezat asli tanpa dipenyet dulu.

Akhirnya setelah perjalanan panjang, mulai dari satu kandang ke kandang yang lain, satu agen ke agen yang lain. Yang pasti bukan agen pulsa. Maka saya putuskan membeli sapi betina.

Hari berikutnya sapi sampai di rumah. Kandangnya belum begitu mewah. Masih peninggalan kandang sapi milik abang saya. beralih kandang itu ke tangan saya, tidak melalui bagi harta, hanya kata-kata aneh saja. Ini lembu langsung saya beli tunai (waktu nulis agak sedikit bangga J ). Yaps, sapi betina jadilah saya beli. Taksiran harganya sekitaran 3 jutaan lebih, rada-rada lupa saya. Sabit, goni, baju dan celana lengan panjang, sepeda kumbang menjadi trendmark saya sehari-hari mulai hari itu. senang tak kira, hari pertama itu. sapi saya ini warnanya oren kecoklatan. Dia masih gadis, belum janda. Pada hari kesekian kandangnya telah bagus, sudah saya service dan tempat makan pun tampak elegan. Kalau sore hari saya selalu menghidupkan api unggun (bukan api unggun pramuka). Selepas pulang mengaji, saya jenguk lagi si sapi ini. adakah nyamuk hinggap, bisa jadi ada mata lelaki yang mengintipnya sedang tidur.

Bulan berganti bulan dari sabit sampai purnama, juga bulan datang bukan padaku. Keseringan ini selalu terjadi dalam keseharian saya. malam-malam harus menjeguknya, kalau hujan menambah bobot kayu-kayu untuk menghangatkan si sapi. Saya sering memegang di kepalanya atau sedikit elsu di tanduk kecilnya. Ada satu kala saya memukulnya karena dia tidak mau makan rumput yang sudah tua. Ada benarnya juga kata-kata agen. Entah berapa kali si sapi kena pukulan. Saya begitu marah sore itu. saya benar-benar capai. Rumput yang saya bopong dengan susah-sudah dari sawah, malah tak mau oleh si sapi. Pun demikian, kesal pasti menghampiri. Mau kita minta maaf, ya sama sapi.

Unian Akhir Nasional (masa saya lebih di kenal UAN timbang UN) atau UAN SMA hampir dekat. Tepatnya sebulan lagi. Tanpa paksaan, saya relakan hati saya menjual si sapi. Dia tampak lebih sehat dari dulunya pas pertama kali. dia lebih cantik, menarik, bersih dan tidak sama sekali wangi, sengaja tak aku pakai parfum malaikat subuh. Kenapa? Ya itu untukku lah. Saya jual sapi itu ke agen waktu saya beli dulu. Harganya tidak terlampau menjulang tinggi. Dapatlah saya ada tambahan laba satu jutaan. Senang karena selama enam bulan dapat uang satu juta. Timbang saya duduk-duduk di rumah sambilan nonton FTV, biaya listrik semakin nimpruk, PLN mah tambah senang kan. Uang satu jutaan itu saya beli emas satu mayam. Nanti jangan marah kalau emas itu ada bau berak sapi. Waktu mak saya mau beli emas, saya iya-iya saja. Pun kalau ke Gunong Meuh pun belum tentu dapat. Katanya emas itu nanti kau pake untuk…..

Usang jalan di depan mata. Tinggal mencari sapi mana mau kau beli. Pilih jantan atau betina itu urusmua. Perlu kau jaga, tak perlu rawat inap segala. Terpenting ini bukan modus.





Ket:
(1)  Anak saya sudah lahir, laki-laki. Sepertinya akan menjadi pemimpin suatu saat kelak.

Kata Saya

"Jabatan hanya persoalan struktural. Persahabatan selamanya."